Senin, 02 Maret 2015

Praktikum Biologi Respirasi Hewan (Jangkrik)

Pernapasan Hewan (Respirasi)

Tujuan Pengamatan
         1.  Membuktikan bahwa hewan bernapas membutuhkan oksigen
         2.  Mengetahui pengaruh berat serangga terhadap laju respirasi
Landasan Teori
            Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O.Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan CO2.
            Alat pernafasan serangga berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.

Alat dan Bahan
Ø  Alat                            
1. Respirometer
2. Siring
3. Stopwatch
4. alat suntik
5. Timbangan hewan

Ø  Bahan
1. kristal NaOH atau larutan KOH
2. Larutan eosin
3. Kapas
4. Jangkrik (3 ekor berbeda berat)
5. plastisin

Langkah Kerja
1. Bungkus kristal NaOH/KOH ke dalam kapas kemudian masukkan ke dalam botol respirometer
     2.  Timbang berat jangkrik kemudian masukkan ke dalam botol respirometer yang telah terisi kristal NaOH / KOH tersebut
    3. Pasang botol respirometer pada respirometer secara mendatar, kemudian rekatkan             plastisin pada mulut botol respirometer agar tidak ada udara yang keluar masuk .                        pada ujung respirometernya suntikkan dengan larutan eosin hingga mencapai skala 0 cm
    4. Amati dan catat berapa cm pergeseran larutan eosin setiap 2 menit dengan              menggunakan stopwatch
       5.    Ulangi percobaan dengan berat jangkrik yang berbeda

Tabel Pengamatan
No.
Jangkrik
Berat
Pergerakan Air Eosin
2 menit
2 menit
2 menit
2 menit
1.
Ke-1
0,9 gr
0,23 cm
0,37 cm
0.475 cm
0,57 cm
2.
Ke-2
0,6 gr
0,19 cm
0,33 cm
0,415 cm
0,51 cm
3.
Ke-3
0,4 gr
0,135 cm
0,225 cm
0,35 cm
0,36 cm




Analisis Data/ Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa tetesan eosin bergeser? Kemanakah arah pergeserannya?
2. Faktor apakah yang mempengaruhi pergeseran eosin tersebut?
3. Dari bermacam-macam serangga (jangkrik) tersebut, manakah laju pergeseran tercepat?mengapa demikian?
 4. Apakah peranan NaOH/KOH dalam percobaan?
Jawab
 1. Tetesan eosin tersebut bergeser karena terhirup saat serangga bernafas. Arah                                     pergesarannnya ke arah depan.
 2. Yang mempengaruhi pergeseran eosin yaitu kecepatan bernafas dari serangga yang             diamati dan  berat pada serangga (jangkrik)
 3. Laju pergeseran tercepat adalah terjadi pada jangkrik yang memiliki ukuran terberat            / yang paling berat.
 4. Peranan NaOH / KOH dalam percobaan yaitu untuk mengikat CO2 yang dihasilkan dari sisa pernapasan agar tidak menganggu jalannya respirasi.

Kesimpulan

            Pernapasan pada serangga (jangkrik) ternyata sama dengan manusia yaitu dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti berat badan. Dalam percobaan tersebut frekuensi pernapasan yang paling cepat adalah jangkrik yang paling berat  karena semakin berat tubuh jangkrik, akan semakin membutuhkan oksigen. Seperti halnya manusia apabila dia berbadan gemuk dia akan bernafas cepat. Sebaliknya, yang paling sedikit frekuensi pernapasannya adalah jangkrik yang memiliki berat ringan.

Praktikum biologi uji bahan makanan

Uji Bahan Makanan

 Tujuan Pengamatan
        Untuk Mengetahui adanya kandungan zat amilum, glukosa, dan protein pada bahan makanan yang diuji.

Landasan Teori
  Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air,karbohidrat, protein, lemakvitamin,enzimpigmen dan lain-lain.                               Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah  :                        
 1. Lugol atau lugol iodin adalah zat yang terbentuk dari gabungan dari iodin dengan potasium iodida yang dilarutkan dalam air aquadest. Senyawa ini digunakan untuk pengujian bahan-bahan organik, dimana bila suatu bahan tersebut mengandung bahan-bahan organik bila ditetsi lugol akan timbul reaksi yaitu perubahan warna menjadi biru gelap sampai kehitaman. Hal ini disebabkan karena interaksi antara iodine dengan polisakarida. Selain itu senyawa ini juga akan bereaksi dengan zat amilase yang terkandung dalam tepung-tepungan yang berasal dari tumbuhan, sehingga dapat digunakan untuk uji amilum.                                                      
 2. Benedict yaitu zat untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula
3. Biuret memiliki rumus molekul C2H5N3O2. Biuret biasa digunakan untuk pengujian protein dan senyawa polipeptida. Ini berdasarkan pada reaksi biuret yang akan         memunculkan warna keunguan bila mengalami kontak dengan bahan yang  mengandung protein.

Alat dan Bahan
Ø  Alat                            
1. Mortar / lumpang dan alu
2. Pipet tetes
3. Plat tetes
4. Pemanas spirtus
5. penjepit tabung reaksi
6. Tabung reaksi
Ø  Bahan
1. Nasi
2. Kentang
3. Roti
4. Pisang
5. Putih Telur (yang sudah direbus)
6. Tahu
7. Tempe
8. Susu cair

Langkah Kerja
Ø  Uji adanya amilum
1. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang dan alu
      2.   Menempatkan bahan makanan di plat tetes.
      3.  Masing-masing Bahan makanan tersebut ditetesi lugol sebanyak 2 tetes.
      4.  Mengamati perubahan warna yang terjadi.
      5.    Memasukkan data pada tabel pengamatan.
Ø  Uji adanya protein
1. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang dan alu                  
2.   Menempatkan bahan makanan di plat tetes.                 
3.  Masing-masing Bahan makanan tersebut ditetesi biuret sebanyak 2 tetes.                  
4.  Mengamati perubahan warna yang terjadi                   
5.    Memasukkan data pada tabel pengamatan.
Ø  Uji adanya glukosa
1.       Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang dan alu
2.       Letakkan hasil tumbukan pada tabung reaksi.
3.      Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 2 tetes.
4.       Panaskan tabung reaksi di atas pemanas spirtus dengan menggunakan penjepit   tabung reaksi.
5.    Mengamati perubahan warna yang terjadi
6.       Memasukkan data kedalam tabel pengamatan

Tabel Pengamatan
No.
Bahan Makanan
Lugol
Benedict
Biuret
1.
Kentang
Biru Kehitaman
 Kuning
Tetap
2.
Roti
Biru Kehitaman
Orange
Tetap
3.
Telur
Tetap

Ungu
4.
Nasi
Biru Kehitaman
Kuning
Tetap
5.
Susu
Tetap
Kuning
Ungu
6.
Tahu
Tetap
Abu-abu
Ungu
7.
Pisang
Biru Kehitaman
Orange
Tetap
8.
Tempe
Biru Kehitaman
Kuning
Ungu

No.
Bahan Makanan
Mengandung amilum
Mengandung Glukosa
Mengandung Protein
1.
Kentang
-
-
2.
Roti
-
3.
Telur
-
-
4.
Nasi
-
-
5.
Susu
-
-
6.
Tahu
-
-
7.
Pisang
-
8.
Tempe
-
Keterangan
Mengandung :
Tidak Mengandung : -


Analisis Data/ Jawaban Pertanyaan
Ø  Uji adanya amilum
1. Setelah dicampur lugol, adakah perubahan warna pada bahan makanan tersebut?
2. Manakah Bahan makanan yang mengandung amilum/ kaborhidrat?
Ø  Uji adanya Protein
1. Setelah dicampur biuret, adakah perubahan warna pada bahan makanan tersebut?
2. Manakah Bahan makanan yang mengandung protein?
Ø  Uji adanya glukosa
1. Setelah dicampur benedict, adakah perubahan warna pada bahan makanan tersebut?
2. Manakah Bahan makanan yang mengandung glukosa?

Jawab
Ø  Uji adanya amilum
1. Pada bahan makanan yang mengandung amilum/karbohidrat maka setelah dicampur atau ditetesi lugol maka bahan makanan tersebut akan berubah menjadi warna biru kehitaman
2. Kentang,roti,nasi,pisang,tempe
Ø  Uji adanya protein
1. Pada bahan makanan yang mengandung protein maka setelah dicampur atau ditetesi biuret maka bahan makanan tersebut akan berubah menjadi warna ungu
2. Telur,susu,tahu,tempe
Ø  Uji adanya glukosa
1. Pada bahan makanan yang mengandung glukosamaka setelah dicampur atau ditetesi lugol maka bahan makanan tersebut akan berubah menjadi warna orange/merah bata
2. Roti, pisang


Kesimpulan
            1. Bahan makanan yang ditetesi lugol akan berwarna biru kehitaman, maka bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat/amilum.
            2. Sedangkan jika bahan makanan yang ditetesi biuret berwarna ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.

            3. Dan jika bahan makanan yang ditetesi Benedict lalu dipanaskan akan berwarna orange atau merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa